authoryanuarakhid - 10 Apr 2020 • Baca 5 Menit

Tutorial Debian 10 : Cara Konfigurasi & Instalasi DNS Server Menggunakan BIND9


Tutorial Debian: Cara Konfigurasi & Instalasi DNS Server Menggunakan BIND9 pada Debian 10 Buster

DNS (Domain Name Server) merupakan salah satu solusi dari permasalahan Jaringan dimana jika kita mengakses suatu server dengan menggunakan alamat ip maka akan jauh lebih sulit karena kita harus mengingatnya berbeda jika kita memberikan sebuah nama (domain) maka akan lebih mudah. Contoh pada kasus jika kalian ingin mengakses zonabiner.com tetapi dengan menggunakan alamat ip 200.168.228.96 maka akan jauh lebih sulit karena tidak mudah di ingat oleh karena itu untuk menyelesaikan masalah tersebut dicipkan DNS Server yang membantu kita dalam menerjemahkan nama (domain) menjadi IP Address. Salah satu DNS Server yang sering digunakan agalah BIND9 dan pada kesempatan kali ini kita akan sama-sama untuk membuatnya pad Debian 10 (Buster) Server.

# lsb_release -a
No LSB modules are available.
Distributor ID:	Debian
Description:	Debian GNU/Linux 10 (buster)
Release:	10
Codename:	buster

1. Update & Upgrade Sistem

Langkah awal untuk memulai instalasi DNS Server adalah update dan Upgrade terlebih dahulu sistem anda.

$ su
# apt update && apt upgrade

2. Instalasi BIND9

Instalasi BIND9 sangatlah mudah

# apt install bind9

3. Konfigurasi BIND9

Untuk memulai konfigurasi BIND9 kita dapat masuk ke direktori /etc/bind terlebih dahulu

# cd /etc/bind
# ls
bind.keys  db.255    named.conf		       named.conf.options
db.0	   db.empty  named.conf.default-zones  rndc.key
db.127	   db.local  named.conf.local	       zones.rfc1918

Copy file db.local menjadi db.domain dan copy file db.127 menjadi db.ip. File file yang kita copy tersebut adalah file yang nantinya akan kita konfigurasi.

# cp db.local db.domain
# cp db.127 db.ip
# ls
bind.keys  db.255     db.ip	  named.conf.default-zones  rndc.key
db.0	   db.domain  db.local	  named.conf.local	    zones.rfc1918
db.127	   db.empty   named.conf  named.conf.options

Edit file db.domain dan konfigurasi sesuai dengan domain yang kita inginkan dan jangan lupa untuk memasukan alamat ip address yang nantinya akan di translasikan ke domain yang kamu ingin. Sebagai contoh saya akan membuat domain zonabiner.dev dengan ip address saya yaitu 10.100.69.18 dan subdomain www dan blog. Sebagai catatan jika server subdomain sama dengan salah satu alamat server yang dituju maka anda bisa gunakana CNAME (canonical name). Saya menggunakan text editor nano sebagai catatan setelah mengedit, untuk keluar dan menyimpan tekan ctrl+x.

# nano db.domain
;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     zonabiner.dev. root.zonabiner.dev. (
                              2         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                          86400         ; Retry
                        2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
;
@       IN      NS      zonabiner.dev.
@       IN      A       10.100.69.18
www     IN      A       10.100.69.18
blog    IN      CNAME   www

Kemudian kita edit file db.ip. Pada file ini kita ganti angka 1.0.0 menjadi angka akhiran dari ip address kita misal saya mempunyai ip address 10.100.69.18 maka saya akan mengganti angka 1.0.0 menjadi 18.

# nano db.ip
;
; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     zonabiner.dev. root.zonabiner.dev. (
                              1         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                          86400         ; Retry
                        2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
;
@       IN      NS      zonabiner.dev.
18      IN      PTR     zonabiner.dev.

Selanjutnya kita edit file named.conf.options untuk konfigurase reverse zone. Pada 69.100.10.in-addr.arpa isikan ip address kamu secara terbalik (dari belakang). Misal ip address saya adalah 10.100.69.18 maka jika dibalik 18.69.100.10 namun jangan dituliskan semua cukup ambil 3 bagian belakang yaitu 69.100.10. Mengapa 18 tidak di inputkan ? Karena 18 sudah kita inputkan pada file db.ip.

# nano named.conf.local
//
// Do any local configuration here
//

// Consider adding the 1918 zones here, if they are not used in your
// organization
// include "/etc/bind/zones.rfc1918";

zone "zonabiner.dev"{ 
        type master;
        file "/etc/bind/db.domain";
};

zone "69.100.10.in-addr.arpa"{ 
        type master;
        file "/etc/bind/db.ip";
};

Setelah itu kita edit file named.conf.options untuk mengkonfigurasi forwaders dns, ini berguna untuk misal kita membuat suatu dns server pada jaringan lokal kita dan ketika kita meminta request ke domain lain yang tidak kita tangani maka dns server kita akan meneruskan nya ke forwaders yang sudah kita set. Jangan lupa pada dnssec-validation kita set menjadi no.

# nano named.conf.options 
options {
        directory "/var/cache/bind";

        // If there is a firewall between you and nameservers you want
        // to talk to, you may need to fix the firewall to allow multiple
        // ports to talk.  See http://www.kb.cert.org/vuls/id/800113

        // If your ISP provided one or more IP addresses for stable
        // nameservers, you probably want to use them as forwarders.
        // Uncomment the following block, and insert the addresses replacing
        // the all-0's placeholder.

        forwarders {
                8.8.8.8;
        };

        //========================================================================
        // If BIND logs error messages about the root key being expired,
        // you will need to update your keys.  See https://www.isc.org/bind-keys
        //========================================================================
        dnssec-validation no;

        listen-on-v6 { any; };
};

Selanjutnya kita edit file resolv.conf dan ubah nameserver menjadi alamat ip dns server kita.

# nano /etc/resolv.conf
nameserver 10.100.69.18

Jangan lupa untuk merestart service BIND9 agar konfigurasi yang baru kita terapkan bisa digunakan.

# systemctl restart bind9.service 

4. Pengujian

Untuk pengujian DNS Server kita dapat menggunakan sebuah tool yaitu nslookup atau dig namun pada Debian 10 ini belum include paket nslookup tersebut maka kita perlu menginstallnya terlebih dahulu, tool nslookup include didalam paket dnsutils. Setelah itu pengujian-nya pun sangat mudah yaitu cukup mudah hanya dengan perintah nslookup [ip dns-server].

# apt install dnsutils
# nslookup 10.100.69.18
18.69.100.10.in-addr.arpa	name = zonabiner.dev.

# nslookup zonabiner.dev
Server:		10.100.69.18
Address:	10.100.69.18#53

Name:	zonabiner.dev
Address: 10.100.69.18

# nslookup www.zonabiner.dev
Server:		10.100.69.18
Address:	10.100.69.18#53

Name:	www.zonabiner.dev
Address: 10.100.69.18

# nslookup blog.zonabiner.dev
Server:		10.100.69.18
Address:	10.100.69.18#53

blog.zonabiner.dev	canonical name = www.zonabiner.dev.
Name:	www.zonabiner.dev
Address: 10.100.69.18

Dengan demikian kita sudah berhasil untuk melakukan konfigurasi dan instalasi DNS Server menggunakna BIND9 pada Debian 10, Semoga postingan ini dapat bermanfaat akhir kata cukup sekian dari saya kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

Zona Biner

Tentang Penulis‎ ‏‏

author

Akhid Yanuar A.F

Linux System Administration | Computer Network | Operating System | Cloud Computing | IT Security | Linux Enthusiast 🐧

Find Me